Menjadi seorang publisher adsense adalah impian lama yang sempat terpendam bagi saya. Bagaimana tidak, sejak ngeblog tahun 2012, saya selalu gagal mendaftar adsense. Lucunya, saya baru menyadari sekarang ini, ternyata banyak sekali kesalahan pemula yang saya lakukan wkwk. Berikut ini beberapa kesalahan pemula yang saya alami, jangan ditiru ya! : Kesalahan Blogger Adsense Pemula dan Cara Memperbaikinya
Blog tersebut sudah lama saya tinggalkan, karena memang sudah tidak mungkin untuk didaftarkan adsense. Kenapa tidak mungkin? Karena blog tersebut memiliki niche download lagu korea. (Maklumlah, itu blog saya waktu masih kelas 4 SD, lagi seneng-seneng nya K-pop.)
Ya, tidak mungkin didaftarkan untuk adsense karena jelas sekali dalam TOS nya bahwa google melarang publishernya untuk memuat konten bajakan di blog. Artikel plagiat aja mereka tahu, apalagi konten bajakan ya kann... Tapi blog pertama saya itu masih ada, dan nggak mau saya hapus. Buat kenang-kenangan lah... Kalo kamu penasaran sama blog saya itu bisa klik disini. Itung-itung nambah visitor wkwkwk
Eits, Tapi jangan salah loh ya, waktu awal-awal dibuat, blog tersebut ternyata pernah diterima adsense non hosted! Apa itu adsense non-hosted? silahkan baca dulu disini yaa...
Loh kok bisa diterima padahal isinya bajakan? Mungkin karena konten download nya belum terbaca sebagai konten bajakan. Sayang waktu itu saya belum mengerti, akhirnya adsense ditolak karena iklan tidak kunjung dipasang di blog. Pengalaman tersebut juga saya tuliskan disini: Blog Download Bajakan Diterima Adsense
Tapi yang jelas, dengan blog seperti itu, adsense tidak akan bertahan lama. Sempat juga, iseng-iseng saya daftarkan lagi blog tersebut, siapa tahu bisa diterima yakann. Tapi ternyata bener, blog saya yang berisi lin-link downloadan lagu korea itu ditolak dalam 6 bulan. Lama banget nggak sih? Kalau kamu mau baca cerita lengkapnya disini yaa:
Akhirnya setelah merasakan pahitnya perjuangan yang sia-sia *ceilah saya memutuskan untuk lebih serius ngeblog. Lebih serius gimana? yaitu dengan mengeluarkan modal. Bukan hanya hasilnya yang professional, tapi modal tersebut juga membuat saya mikir dua kali untuk menyerah. Memang sudah saya niatkan seperti itu hehehe...
Pengalaman Saya
Langsung saja, jadi ceritanya sekarang ini saya sedang kuliah jauh dari rumah. Sebagai anak rantau, pasti nggak mau nyusahin orang tua terus. Gimanapun caranya, cepat atau lambat, saya ingin hidup pake biaya sendiri.
Akhirnya saya mikir harus gimana buat membiayai hidup sehari-hari. Nggak ada angin, nggak ada apa, saya teringat kembali kalo saya pernah ngeblog! Saya juga ingat gimana dulu menanti-nanti diterima adsense lewat blog. Nggak ada salahnya kalau dicoba lagi kan?
Nggak pake pikir panjang, saat itu saya punya uang 200k di tangan, dan langsung habis buat beli domain + tema website wkwk.... Ya, uang tersebutlah yang saya gunakan untuk membeli domain blog utama, (bukan yang ini.)
Untuk pertama kalinya saya mengeluarkan uang demi ngeblog. Itu saya lakukan karena tidak ingin setengah-setengah kali ini. Buah dari setengah-setengah itu sudah saya rasakan dulu, tahun 2012, dan hanya menghasilkan 'capek.'
Saat itu ada diskon untuk domain .id yang saya beli, harganya hanya Rp.150.000, sisanya saya memutuskan untuk membeli tema website sebesar Rp.50.000.
Saat itu ada diskon untuk domain .id yang saya beli, harganya hanya Rp.150.000, sisanya saya memutuskan untuk membeli tema website sebesar Rp.50.000.
Domain TLD Tapi Low Traffic
Sudah jadi nih ceritanya, alat tempur pertama saya dengan modal Rp.200.000. Karena semangat udah punya domain TLD, saya menulis banyak sekali artikel saat itu. Memang lagi hobi-hobinya nulis juga sih, kebawa racun dari ukm pers mahasiswa hehehe...Setelah itu, saya juga membuat sebuah akun instagram, tujuannya agar visitor saya bertambah. Eh, ternyata visitor saya sebagian besar dari sana. Malah sedikit yang dari pencarian google.
Setelah ada belasan konten tulisan, saya ingin mencoba mendaftarkan blog itu ke adsense.
Loh apa nggak terlalu cepat? Nah, saya sempat berpikiran seperti itu, akhirnya saat daftar saya tidak berharap banyak, karena saat itu visitor juga nggak nentu, bahkan paling tinggi cuma 5 visitor sehari. Kadang nggak ada sama sekali. Dan sebagian besar, visitor blog saya dari pengguna instagram.
Setelah menunggu dua minggu, ternyata surat cinta itu benar-benar datang! Ya, akhirnya blog saya berhasil diterima Adsense bulan Februari tahun 2019 ini hehe.. Dibawah ini saya pamerkan screenshotnya :p
Dari pengalaman saya sampai hari ini, saya kemudian membuat beberapa kesimpulan yang sering kali membuat teman-teman bingung mengenai cara agar diterima adsense. Semoga beberapa kesimpulan ini dapat membantu kalian ya!Loh apa nggak terlalu cepat? Nah, saya sempat berpikiran seperti itu, akhirnya saat daftar saya tidak berharap banyak, karena saat itu visitor juga nggak nentu, bahkan paling tinggi cuma 5 visitor sehari. Kadang nggak ada sama sekali. Dan sebagian besar, visitor blog saya dari pengguna instagram.
Setelah menunggu dua minggu, ternyata surat cinta itu benar-benar datang! Ya, akhirnya blog saya berhasil diterima Adsense bulan Februari tahun 2019 ini hehe.. Dibawah ini saya pamerkan screenshotnya :p
Kesimpulan
Apakah harus menggunakan domain TLD agar diterima adsense?
Tidak, baik itu domain TLD ataupun domain gratisan seperti blooger.com atau wordpress.com dapat mendaftar dan diterima adsense. Bedanya hanya jenis akun adsense-nya. Untuk domain TLD kamu akan mendapatkan akun non-hosted. Sementara, untuk domain gratisan kamu akan mendapatkan akun hosted.
Berapa minimal usia blog agar diterima adsense 2019?
Sepertinya tidak ada ya, karena saya sudah membuktikan dengan blog berumur 1 bulan-an dapat diterima adsense full-approved. Tapi, saya menggunakan blog utama saya dengan domain TLD .id untuk mendaftar (bukan blog ini.)
Berapa minimal visitor agar diterima adsense 2019?
Langsung saja ya, berdasarkan pengalaman yang saya lakukan, minimal visitor adalah 5 visitor per hari. Terbukti blog utama saya sudah bisa diterima adsense dengan visitor yang tidak menentu, kadang bahkan 0 visitor. Saya tidak bisa menampilkan bukti screenshot karena sekarang blog saya sudah dapat sekitar 10 visitor perhari. Tapi, dulu ketika mendaftar visitornya hanya sekitar 5 per hari, dan tidak menentu juga.
Berapa lama waktu untuk review adsense 2019?
Seperti yang sudah saya ceritakan diatas, saya menunggu sekitar dua mingguan untuk mendapatkan approval dari adsense di bulan februari 2019 ini. Itu untuk review kedua. Namun, review pertamanya berlangsung 1 hari.
Berapa jumlah postingan agar diterima adsense 2019?
Saat itu, akhir bulan janusari, jumlah postingan yang ada di blog utama saya (bukan blog ini) ada belasan artikel original. Mungkin sekitar 15, saya juga tidak ada datanya. Mungkin lain kali akan saya tambahkan yaa..
Apakah postingan blog harus memiliki banyak kata agar diterima adsense 2019?
Tidak juga, rata-rata artikel di blog utama saya hanya mengandung 300-500 kata kok, dan aman-aman saja diterima adsense.
Apakah blog harus memiliki navigasi yang baik?
Nah, berdasarkan pengalaman saya kemarin, poin ini adalah poin yang paling saya perhatikan. Meskipun visitor dikit, artikel dikit, jumlah kadikit, tapi saya selalu usahakan untuk membuat navigasi yang baik dan mudah. Mungkin ini menjadi faktor utama yang saya pegang.
Berikut ini saya beri beberapa poin navigasi penting yang saya lakukan:
- Halaman Home berada di atas blog pojok kiri
- Halaman About Us di atas
- Buat petunjuk mengenai kategori-kategori artikel
- Buat halaman Contact Us di bawah
- Buatlah Privacy Policy (edit dari blog lain)
- Cantumkan sitemap : Daftar seluruh artikel yang ada di blog (di halaman tertentu)
- Usahakan buat sendiri logo blog
- Gunakan tema responsive: otomatis menyesuaikan untuk mobile phone
- Beli tema blog professional jika ada uang (untuk menambah User Experience, sehingga pengunjung betah berlama-lama di blog anda)
Nah, itu tadi sedikit pengalaman yang dapat saya bagikan ke teman-teman. Semoga tulisan ini dapat membantu yaa.. meskipun hanya sedikit hehehe...
Share This :
comment 0 comments
more_vert